Upacara larung sesaji di Telaga Sarangan Kab.Magetan


Labuh sesaji salah satu acara tahunan yang diselenggarakan di Telaga Sarangan. Diadakan pada bulan ruwah, hari Jum'at Pon merupakan acara Bersih Desa dengan ditandai labuh "Sesaji" ke Telaga Sarangan. Tujuannya merupakan ucapan terima kasih dari masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hadiah dari Tuhan yang berupa Telaga Sarangan, sehingga mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat Magetan khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Menurut penuturan sespuh Sarangan, Sastro Supar, kegiatan larung tumpeng ini telah dilakukan sejak tahun 1508 yang mana kegiatan pengaruh dari Kraton Surakarta Hadiningrat.

dengan menyembelih ” Wedhus Kendit ” , kepala kambing yang sudah disembelih tersebut di tanam di ” Punden” dekat telaga Pasir / Sarangan.Setelah itu baru dilakukan slamatan di dekat punden oleh seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Sarangan dengan membawa panggang ayam, tumpeng dan kelengkapannya.

” Dengan Ritual yang dilaksanakan secara rutin tiap tahun tersebut, masyarakat Sarangan meningkat perekonomiannya baik yang berdagang, usaha hotel ,restoran ,jasa perahu dan kuda serta usaha lainnya. ” menurut Sastro Supar

Untuk Prosesi Larung Tumpeng “Gono Bahu” yang tingginya 2 meter , dilengkapi dengan hasil bumi Sarangan dilaksanakan pada hari Minggu kemaren

Tumpeng diarak dari Balai Kelurahan Sarangan dengan para pasukan yang berkostum mataraman dengan naik Kuda dan ada yang berjalan kaki menuju punden, setelah itu baru dilarung ke tengah telaga Pasir / Sarangan.

kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi kepariwisataan, sehingga obyek wisata telaga Sarangan mampu dikenal para wisatawan
nasional maupun mancanegara yang nantinya akan berdampak meningkatnya jumlah kunjungan wisata di Sarangan.

Meningkatnya jumlah pengunjung ke Sarangan akan memberikan kontribusi terhadap sirkulasi perekonomian masyarakat maupun kontribusi terhadap Pemerintah Daerah.

0 komentar:

Posting Komentar